Generasi Penjembatan : “Menjaga Ruh, Melaju dengan Semangat Baru”

PKS Partai Islam rahmatan lil alamin

Di tengah derasnya arus zaman, ketika tantangan politik kebangsaan, kemanusiaan, dan dakwah semakin penuh rintangan, PKS terus menapaki arus perjuangan. Kini, estafet kepemimpinan mulai berpindah ke tangan generasi penjembatan. Generasi penjembatan adalah perpaduan antara kebijaksanaan orang tua dan semangat progresif kader muda. Perpaduan antara murobbi dan mutarobbi. Perpaduan antara pemilik pengalaman dan amatiran, perpaduan antara generasi digital immigrant dan digital native, yang terikat kuat oleh nilai dan cita yang diwariskan generasi pertama.

Generasi penjembatan bukan sekedar transisi usia, tetapi momentum estafeta semangat dan karya. Bukan hanya soal wajah baru, melainkan optimalisasi darah baru yang tetap senapas dengan ruh dakwah dan visi nubuwwah. Kepengurusan generasi penjembatan PKS hari ini bukan ingin menggantikan, tapi melanjutkan dan menguatkan—dengan cara, bahasa, dan strategi yang relevan dengan zaman dan sesuai prinsip al-muhafazhah ‘alal qadimish shalih wal akhdu bil jadidil ashlah (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil kebiasaan baru yang lebih baik).

Kita semakin sadar bahwa tak ada masa depan yang tangguh tanpa akar masa lalu yang teguh. Warisan para muassis bukanlah peninggalan untuk dikenang, melainkan pesan peradaban untuk diperjuangkan. Para pendiri telah meletakkan pondasi  militansi, hati yang murni, adab berorganisasi, serta pengorbanan yang sejati. Semua itu adalah nilai luhur yang harus diinternalisasi oleh setiap kader muda PKS hari ini.

Saya meyakini, kita bukan sedang membangun ulang rumah besar PKS, tapi melanjutkan pembangunannya serta menyempurnakannya dengan fondasi yang diiringi doa, air mata, dan keringat para pemuka.

Kini, saatnya kita berdiri tegak menyambut bersama membentangkan visi PKS Menjadi Partai Islam rahmatan lil ‘alamin yang kokoh dan terdepan dalam melayani rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Semoga kepengurusan baru PKS dari mulai Tingkat pusat sampai ranting periode 2025-2030 mampu mengemban amanah dengan penuh kesigapan, cermat membaca zaman, hadir di tengah tantangan, untuk menjawab keresahan dan menyalakan obor harapan.

Ingat, perjuangan ini bukan tentang siapa yang memulai atau siapa yang mendapat posisi,
tapi tentang siapa yang terus melanjutkan, dengan cinta dan karya dalam ridho-Nya. Wallohu’alam bishowab

Oleh : Agus Sugiarto

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan Terkait